Pada beberapa kasus kematian tidak wajar, otopsi
adalah jalan satu-satunya untuk mengetahui penyebab kematian. Namun
pada kenyataannya, tidak semua proses otopsi bisa berjalan lancar.
Masih banyak masyarakat, khususnya dari pihak keluarga korban yang
tidak menginginkan hal itu dilakukan.
"Ada hal-hal atau
situasi tertentu, di mana bedah mayat tidak bisa dilakukan. Karena
tekanan-tekanan masyarakat dan tekanan sosial," ujar Prof. DR.
Herkutanto, dr., SpF, ahli forensik dari Departemen Forensik dan
Medikolegal FKUI/RSCM, saat acara seminar Peran Kedokteran Forensik
dalam Sistem Peradilan, di Aula Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Salemba Jakarta, Selasa, (15/5/2012).
Herkutanto
mengatakan, banyaknya penolakan otopsi yang datang dari pihak keluarga
korban umumnya disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang otopsi.
Padahal dengan otopsi bisa diketahui penyebab pasti kematian, mekanisme
kematian dan saat kematian.
Banyak yang beranggapan bahwa
proses ptopsi tidak berguna karena tidak bisa menghidupkan kembali
korban yang sudah mati. Kemudian ada pula yang berpikir bahwa dengan
diperiksa bagian dalamnya, maka ada organ tubuh yang kemudian diambil.
"Perlu diketahui bahwa organ-organ itu tadi tidak ada gunanya secara
medis. Itu hanya suatu anggapan yang sangat keliru," jelasnya.
Oleh sebab itu, perlu beberapa persiapan sebelum proses otopsi
dilakukan. Salah satunya adalah dengan memberikan penjelasan kepada
keluarga, mengapa perlu pembedahan mayat, apa yang dilakukan dan setelah
selesai organ tubuh dikembalikan ke tempatnya dan dijahit.
"Faktor penghalang utama memang kebanyakan dari keluarga. Kalau ada
orang yang bukan keluarga lalu menghalang-halangi maka akan menjadi
aneh," ujarnya.
Pemeriksaan forensik pada korban meninggal
biasanya dilakukan atas permintaan penyidik/polisi pada korban mati
yang diduga akibat tindak pidana, korban mati tidak wajar atau diduga
mati tidak wajar.
Berdasarkan cara kematian, kematian dibagi
menjadi dua, yakni kematian wajar dan tidak wajar. Kematian wajar
adalah kematian yang disebabkan oleh penyakit. Sedangkan kematian tidak
wajar biasanya karena bunuh diri, pembunuhan dan kecelakaan.
Kematian wajar paling banyak terjadi karena penyakit kardiovaskular
(lebih dari 70 persen). Sedangkan kematian tidak wajar paling banyak
karena kekerasan benda tumpul, tajam dan senjata api.
Popular Posts
-
Kumpulan Foto Jablay SMA Jaman Sekarang! Kumpulan Foto Jablay SMA Jaman Sekarang! Kumpulan Foto Jablay SMA Jaman Sekar...
-
Gambar Wallpaper Kata-Kata Galau Yang Lucu unik Gambar Wallpaper Kata-Kata Galau Yang Lucu unik - gambar foto wallpaper dari kata - ...
-
Blackberry Messenger Display Picture (Gombal), DP Blackberry messenger lucu, Display Picture BBM Lucu , Kumpulan Gambar Kata-kata Mutiara,...
-
Kampus sebuah perguruan tinggi negeri di Jalan Parangtritis Bantul Yogyakarta dibuat heboh. Pasalnya, ada seorang oknum mahasiswi berin...
-
Ilustrasi JAKARTA - Ruang genset di studio Trans TV, Jalan Kapten Tandean, Jakarta Selatan terbakar. Suku Dinas Pemadam Kebakaran ...
ANDA PENGUNJUNG KE:
Translate
Entri Populer
-
Es Teh Pemicu Gangguan Ginjal? Zat oksalat pada teh membentuk kristal yang mengganggu fungsi ginjal.Teh sudah membuktikan diri sebagai minuman antioksidan. Namun tidak selamanya konsumsi teh baik untuk kesehatan. Mana yang biasa Anda pil...
-
Share Opera menghadirkan fitur tab stacking sebagai fitur unggulan di browser barunya. VIVAnews - Opera baru saja merilis Browser Opera terb...
-
Share Rata-rata para selebritis top dunia memiliki pulau. Sebab bagi mereka memiliki pulau bukan hanya untuk menjaga privasi tapi juga la...
0 komentar:
Posting Komentar