Sabtu, 09 Juni 2012

Dulu Jantung Paling Mematikan, Sekarang Stroke

Penyakit-penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia mulai mengalami perubahan. Jika dulu serangan jantung paling banyak memicu kematian, sekarang sudah digantikan oleh penyakit-penyakit terkait otak terutama stroke.


"Dulu jantung paling banyak memicu kematian, tapi di Indonesia sekarang ganti stroke. Sekarang bergeser ke penyakit serebrovaskular, artinya berhubungan dengan otak," kata Plt Menteri Kesehatan, Prof Ali Gufron Mukti dalam kunjungan ke lokasi pembangunan RS Pusat Otak Nasional di Cawang, Jakarta Timur,seperti ditulis Minggu (10/6/2012).

Di Indonesia, berbagai penyakit yang berhubungan dengan otak cenderung meningkat karena populasi lansia (lanjut usia) terus meningkat. Saat ini perbandingan populasi lansia mencapai 11-12 persen dan diperkirakan akan terus tumbuh sampai 25 persen.

Selain stroke, berbagai penyakit yang berhubungan dengan otak dan banyak diderita oleh lansia adalah gangguan gerak, serta demensia atau pikun. Pada lansia, berbagai penyakit itu muncul karena fungsi otak mulai mengalami penurunan sebagai dampak dari proses penuaan.

Sementara itu, penyakit-penyakit otak yang juga banyak diderita kaum muda antara lain adalah gegar otak akibat trauma kecelakaan lalu litas. Dampak yang bisa diakibatkannya bisa sangat beragam, mulai dari amnesia atau hilang ingatan hingga lumpuh.

Karena itu, Prof Gufron menilai keberadaan RS Pusat Otak Nasional sangat penting untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dalam menangani berbagai macam gangguan pada otak. Apalagi kasus kematian akibat stroke cukup sering terjadi, kurang lebih mencakup 8 dari 1.000 kematian di Indonesia.

Selain bisa menjadi pusat pendidikan dan penelitian, RS Pusat Otak Nasional diharapkan menjadi pusat rujukan nasional. Terlebih dari 450 tempat tidur yang tersedia nantinya, 67 persen dialokasikan untuk kelas 3 yang artinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat miskin atau hampir miskin.

0 komentar:

Posting Komentar