Senin, 21 Mei 2012

Ustad dan Pendeta Disiapkan di RS Polri ( u/ korban kecelakaan sukhoi )


Persiapan menyambut keluarga korban kecelakaan Sukhoi Superjet-100 sedang dilakukan di Rumah Sakit Polri. Jenazah 45 penumpang dan awak pesawat yang tidak lagi utuh dimandikan, dikafani, diawetkan, dan dimasukkan peti jenazah.

Hari ini, keluarga korban mendapat kesempatan melihat jenazah orang-orang tersayang itu untuk kali terakhirnya.  "Jam 13.00 rencananya keluarga mulai datang, kami sedang membereskan semuanya," kata Juru Bicara RS Polri, Komisaris Polisi Sarwoto saat dihubungiVIVAnews.com, Selasa 22 Mei 2012. 
Persiapan dilakukan di RS Polri untuk sambut keluarga (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)


Dia menambahkan, pihak rumah sakit juga menyiapkan sarana untuk keluarga korban. Ada tenda, juga ruang tunggu khusus. "Tim dokter kami siapkan untuk menangani keluarga korban yang mungkin pingsan," katanya.

Untuk mengatasi dampak psikologis keluarga korban, telah disiapkan tim psikolog. "Untuk peningkatan iman, kami juga memanggil ustad dan pendeta, agar keluarga tabah," kata Sarwoto.

Mulai pukul 13.00 sampai pukul 21.00 WIB, masing-masing keluarga diberi kesempatan melihat jenazah selama 10 menit. Maksimal tiga anggota keluarga.

Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Agus Prayitno mengatakan, sebelum melihat jenazah, keluarga akan diberi penjelasan singkat soal kondisi korban. Bahwa sudah lebih dari seminggu, maka sudah membusuk. Juga tidak ada jasad yang kondisinya di atas 50 persen, akibat dahsyatnya benturan pesawat nahas dengan tebing curam Gunung Salak. "Agar tidak menimbulkan efek psikologis yang tidak kita inginkan," kata dia kemarin.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif DVI, Komisaris Besar Polisi Anton Castilani menjelaskan menyarankan, jika ada anggota keluarga yang tidak kuat secara mental, maka sebaiknya tidak perlu melihat. Sebab, kondisi jenazah memang sangat mengenaskan. Tidak utuh.

"Mental psikologis kadang-kadang tidak nyaman untuk keluarga. Bisa membuat trauma yang berkepanjangan dan jadi ada ingatan-ingatan di masa mendatang," katanya. Meski demikian, polisi telah menyiapkan tim psikologi untuk mendampingi keluarga.

Setelah prosesi itu, 45 jenazah akan dibawa ke Lanud Halim Perdanakusuma dengan 45 mobil ambulan untuk dilakukan upacara keagamaan pada Rabu pagi, 23 Mei 2012.

0 komentar:

Posting Komentar