Kamis, 07 Juni 2012

Indonesia 'Great Market' dan 'Good Price' Perdagangan Narkoba


 Maraknya kasus penyelundupan narkotika yang berhasil disita Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa bulan terakhir ini memperlihatkan Indonesia makin dilirik sindikat narkoba internasional. Indonesia dinilai sebagai pasar yang menggiurkan bagi perdagangan narkoba.

Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN)


"Kenapa para sindikat asing atau internasional bermain di Indonesia? Salah satu penyebabnya adalah Indonesia dianggap great market and good price," terang Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto di kantor BNN Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Kamis (7/6/2012).

Ia menjelaskan, hal tersebut terungkap saat BNN melakukan pemeriksaan terhadap seorang tersangka sindikat narkoba yang ditangkap di Thailand. Tersangka itu menyampaikan, Indonesia adalah pasar yang besar dan memiliki harga yang tinggi untuk perdagangan narkotika.

Besarnya populasi Indonesia, kata Sumirat, menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial perdagangan narkoba. Berdasarkan penelitian BNN dan Universitas Indonesia tahun 2011, pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan mencapai 3,8 juta jiwa hingga 4,2 juta jiwa atau 2,2 persen dari populasi.

"Yang pasti jumlahnya besar karena populasi penduduk kita juga besar sehingga itu menjadi pasar yang coba mereka kembangkan," lanjut Sumirat.

Selanjutnya, harga jual narkotika di Indonesia lebih tinggi dibanding Malaysia, Thailand, dan negara Asia lainnya. "Mereka menganggap ada selisih harga sehingga mereka memilih untuk menjualnya di Indonesia," terangnya.

Sindikat narkotika dan obat-obatan berbahaya internasional terus membanjiri wilayah Indonesia. Penyelundupan terjadi di sejumlah pintu masuk Indonesia, seperti pelabuhan dan bandara. Di Pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, petugas berhasil menggagalkan sejumlah penyelundupan barang haram ini. Pada 8 Mei 2012, sebanyak 1.412.476 ekstasi senilai Rp 400 miliar berhasil diamankan. Dua hari kemudian di tempat yang sama, 10 Mei 2012, 338 kg sabu senilai Rp 400 miliar juga berhasil disita.

0 komentar:

Posting Komentar